jam

Friday 4 March 2016

Perkembangan dan Klasifikasi Akuntansi Internasional

            Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.

Perkembangan Akuntansi Internasional

            Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang terus berubah dan mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestik dan internasional yang sangat besar. Akuntansi telah memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya.

Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang signifikan dalam perkembangan akuntani:
  1. Sumber Pendanaan, Di negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat seperti Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. 
  2. Sistem Hukum, Menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. 
  3. Perpajakan, Di kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban untuk keperluan pajak. 
  4. Ikatan Politik dan Ekonomi, ide dan teknologi akuntansi dialihkan melalu penaklukan, perdagangan, dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double entry) yang berawal di Italia, namun menyebar luas di Eropa.
  5. Inflasi, Akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Meksiko dan beberapa negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. 
  6. Tingkat Perkembangan Ekonomi, faktor ini memengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakan yang paling utama. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau sekuritisasi aset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian dengan pasar modal yang kurang berkembang. 
  7. Tingkat Pendidikan, Pendidikan akuntansi yang profesional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu negara secara umum juga rendah. Pada situasi seperti ini, sebuah negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke negara lain untuk memeperoleh kualifikasi pendidikan yang lebih layak.
  8. Budaya, nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat, variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara. 


Klasifikasi Akuntansi Internasional

           Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional berbeda-beda.
Klasifikasi Akuntansi Internasional dapat dilakukan dalam dua kategori, diantaranya: 1). Pertimbangan, Bergantung pada pengetahuan, intuisi, dan pengalaman. 2). Secara Empiris, Menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data, prinsip, dan praktik akuntansi.
Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi:

  1. Berdasarkan Pendekatan Makroekonomi, praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. 
  2. Berdasarkan Pendekatan Mikroekonomi, akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. 
  3. Berdasarkan Pendekatan Disiplin Independen, akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan.
  4. Berdasarkan Pendekatan yang Seragam, akuntansi distandarisasi dan diginakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat.

No comments:

Post a Comment