jam

Saturday 15 April 2017

Pandangan Mengenai Kemiskinan dan Kesenjangan Ekonomi Sosial Di Indonesia


Kelompok 13 – 1EB11
·         Dewi Tri Astuti (21216909)
·         Endah Dahlia (2B215195)
·         Puspa Handini (2B215167)
 

Pandangan mengenai Kemiskinan

Permasalahan bangsa mengenai kemiskinan  yang mendesak dan memerlukan langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistemik, terpadu dan menyeluruh. Dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara, diperlukan langkah-langkah strategis dan komprehensif.
Penanggulangan kemiskinan yang komprehensif memerlukan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan yaitu  Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha (sektor swata) dan masyarakat merupakan pihak-pihak yang memiliki tanggungjawab sama terhadap penanggulangan kemiskinan. Pemerintah sudah semestinya melaksanakan penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar warga negara secara layak, meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat miskin, penguatan kelembagaan sosial ekonomi masyarakat serta melaksanakan percepatan pembangunan daerah tertinggal dalam upaya mencapai masyarakat Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
Namun keseluruhan upaya tersebut belum maksimal jika tanpa dukungan dari para pemangku kepentingan lainnya. Untuk menunjang penanggulangan kemiskinan yang komprehensif dan mewujudkan percepatan penanggulangan kemiskinan. Menurut saya pemerintah saat ini terus membanggakan turunnya tingkat kemiskinan di Indonesia walaupun jumlah penurunannya lebih rendah daripada tahun sebelumnya di 2010. Pemerintah mengklaim ditengah ketidakpastian global, Indonesia mampu menurunkan kemiskinan hingga 1 juta orang.
Kalau acuannya tingkat global, penurunan jumlah kemiskinan di Indonesia harus dibanggakan. Di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China dan India, jumlah kemiskinan cenderung meningkat. Jadi pendapat saya sudah sepantasnya pemerintah bangga, karena mampu menurunkan kemiskinan, meski belum signifikan tingkat penurunannya.

Pemahaman utama yang mencakup dalam kemiskinan dapat dipahami dalam berbagai cara:

      1.      Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
  2.  Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.
      3.      Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan di luar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang.

Tanggapan utama terhadap mengatasi kemiskinan adalah:

      1.   Bantuan kemiskinan, atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan. Di Indonesia salah satunya berbentuk BLT.
       2.     Bantuan terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian kerja, dan lain-lain.
     3. Persiapan bagi yang lemah. Daripada memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin, seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan. Persiapan bagi yang lemah juga dapat berupa pemberian pelatihan sehingga nanti yang bersangkutan dapat membuka usaha secara mandiri.

Pandangan Mengenai Kesenjangan Ekonomi Sosial

Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi merupakan cerminan kian memburuknya kondisi makro perekonomian nasional.Indonesia merupakan sebuah Negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil dengan luas tabah kira-kira 2 juta km² dan jumlah penduduk yang ke empat terpadat di dunia setelah China, India,dan Amerika. Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor penambah jumlah penduduk disamping migrasi,jumlah kelahiran setiap tahun di Indonesia masih besar, jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap banyak jumlahnya tiap-tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai sekitar 4,5 juta bayi. Angka kelahiran yang tinggi inilah yang menyebabkan meledaknya jumlah penduduk di Indonesia. Jumlah penduduk yang banyak ini tentunya menimbulkan banyak masalah, antara lain kemiskinan, masalah pendidikan, dan lain-lain. Hal-hal yang seperti itulah, yang memicu timbulnya kesenjangan sosial di dalam kehidupan masyarakat. Kesenjangan ini dipicu oleh adanya kemiskinan yang merajalela dan kurangnya lapangan kerja.
Kesenjangan ekonomi sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat mencolok. Fenomena ini terjadi di hampir semua Negara di dunia termasuk Indonesia. Kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah terlihat, antara si kaya dan si miskin, maupun antara pejabat dan rakyat. Adapun yang menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial ini di antaranya adalah kemisikinan dan kurangnya lapangan pekerjan.
Meningkatnya jumlah penduduk yang tidak dibarengi dengan tersedianya lapangan kerja yang memadai, mengakibatkan jumlah pengangguran semakin banyak. Hal ini disebabkan karena kurangnya lapangan pekerjaan. Lapangan pekerjaan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian masyarakat, sedangkan perekonomian menjadi faktor terjadinya kesenjangan sosial. Salah satu karakteristik tenaga kerja di Indonesia adalah laju pertumbuhan tenaga kerja lebih tinggi ketimbang laju pertumbuhan lapangan kerja. Berbeda dengan negara-negara di Eropa dan Amerika, dimana lapangan pekerjaan masih berlebih.
Kesenjangan ekonomi sosial akan semakin memprihatinkan bila tidak ditangani dengan segera. Adapun masalah yang akan ditimbulkan akibat adanya kesenjangan sosial:

A. Melemahnya wirausaha
Kesenjangan sosial menjadi penghancur minat ingin memulai usaha, penghancur keinginan untuk terus mempertahankan usaha, bahkan penghancur semangat untuk mengembangkan usaha untuk lebih maju. Hali ini dikarenakan seorang wirausaha selalu di anggap remeh.

B. Terjadi kriminalitas
         Banyak rakyat miskin yang terpaksa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang, seperti mencopet, mencuri, judi, dll.

Upaya-upaya yang harus dilakukan pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan ekonomi sosial yang terjadi di Indonesia:

      1.      Menomorsatukan pendidikan,
      2.      Menciptakan lapangan kerja dan meminimalis Kemiskinan,
      3.      Meminimalisir KKN dan memberantas korupsi,
    4.     Meningkatkan sistem keadilan di Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap        mafia hukum,
      5.      Memperkuat koordinasi antar kementerian dan lembaga,
      6.      Mendorong lahirnya kegiatan usaha logistik di pedesaan dan perkotaan.

Sumber:
http://m.okezone.com/read/2016/01/08/20/1283437/cara-pemerintah-turunkan-angka-kemiskinan-kesenjangan-sosial
https://www.google.co.id/amp/www.kompasiana.com/amp/aorinsebastian/kemiskinan-jadi-sebuah-masalah-bagi-ri_55090ff6a333112a452e3b54
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

No comments:

Post a Comment