jam

Sunday 25 June 2017

Pertumbuhan Ekspor Indonesia Terhadap Satu Negara Di Eropa (Spanyol)




Kelompok 13 – 1EB11
Endah Dahlia (2B215195)
Puspa Handini (2B215167)

PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA TERHADAP SATU NEGARA DI EROPA ( SPANYOL )

Pengertian Ekspor
           Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.

Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:

Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta proteksionisme.

Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya, sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap operasi di negara lain kurang.

Spanyol Jadikan Indonesia Salah Satu Prioritas Hubungan Di Asia
Indonesia merupakan salah satu prioritas dimana Spanyol ingin mengembangkan  hubungan bilateral. Hal ini ditegaskan pada pertemuan konsultasi bilateral antara Indonesia dan Spanyol yang dilaksanakan di Madrid, tgl 2 Nopember 2009. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa, Dubes Retno L.P. Marsudi, sementara delegasi Spanyol dipimpin oleh Direktur Jenderal  Asia dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Spanyol, Dubes Jose Eugenio Salarich.
Salah satu bukti bahwa Indonesia dimasukan dalam prioritas hubungan bilateral Spanyol adalah dengan dimasukannya Indonesia dalam Plan of action for Asia Pacific (PoA) untuk tahun 2009 – 2012. Dalam PoA tersebut disebutkan antara lain kebijakan kerjasama, dukungan kepada pengusaha Spanyol untuk lebih aktif  di Indonesia, pemajuan kerjasama keamanan dan pemajuan kerjasama pendidikan dan kebudayaan.
Hubungan bilateral antara Indonesia dan Spanyol mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketua delegasi Spanyol menyebutkan bahwa Indonesia dan Spanyol merupakan ¨natural allies¨ mengingat banyaknya kesamaan yang dimiliki oleh kedua negara. Hal tersebut sangat  memudahkan  kedua negara untuk menjalin hubungan yang baik di segala hal.
Di Bidang Perdagangan, volume Perdagangan di tahun 2015 tercatat sebesar USD 2.337,30 juta dimana ekspor Indonesia ke Spanyol mencapai USD 1.812,97 juta dan ekspor Spanyol ke Indonesia sebesar USD 524,33 juta. Dalam konsultasi bilateral, kedua negara sepakat untuk  meningkatkan kerjasama di Bidang Perdagangan dan Investasi.
Presidensi Spanyol  akan merupakan  Presidensi UE pertama setelah penandatanganan Partnerhip and Cooperation Agreement (PCA) antara Indonesia  dan UE yang menurut rencana diadakan di Jakarta, tgl 9 Nopember 2009.
Perkembangan Perdagangan Ekspor Indonesia ke Spanyol
  1. Pada periode Januari-April 2014- 2015
Total perdagangan Spanyol dengan Indonesia tercatat senilai US$ 359,45 juta, turun sebesar 25,44% dibandingkan dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2014, dengan nilai US$ 482,15 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor senilai US$ 184,17 juta, dan impor sebesar US$ 543,61 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014, ekspor turun sebesar 12,73%. Demikian juga, impor turun sebesar 21,58%. Dengan trend pertumbuhan nilai impornya selama 3 (tiga) tahun dari 2013-2015 (Januari-April), mengalami penurunan rata-rata sebesar 14,18% per tahunnya.
Ekspor Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-April 2014-2015  terdiri dari :
a.       Biji Tembaga dan pekatannya (HS 2603), meningkat sebesar 22,50%, dari US$ 88,32 juta menjadi US$ 108,20 juta;
b.      Palm Oil (HS 1511), turun sebesar 55,48%, dari US$ 225,67 juta menjadi US$ 100,46 juta;
c.       Batubara (HS 2701), turun sebesar 24,25%, dari US$ 58,25 juta menjadi US$ 44,12 juta;
d.      Asam lemak Industri, dlsb (HS 3823), turun sebesar 16,52%, dari US$ 31,24 juta menjadi US$ 26,08 juta; dan
e.       Karet Alam, dlsb (HS 4001), turun sebesar 50,74%, dari US$ 31,06 juta menjadi US$ 15,30 juta.

      2.            Pada periode Januari-Maret 2013-2014
            Total perdagangan Spanyol dengan Indonesia tercatat senilai US$ 696,18 juta, meningkat sebesar 8,66% dibandingkan dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2013, dengan nilai US$ 635,85 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor senilai US$ 167,43 juta, dan impor sebesar US$ 528,75 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013, ekspor meningkat sebesar 77,82%. Sedangkan, untuk impor turun sebesar 2,39%. Dengan trend pertumbuhan nilai impornya selama 3 (tiga) tahun dari 2012-2014 (Januari-Maret), mengalami penurunan rata-rata sebesar 8,24% per tahunnya.
Ekspor Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-Maret 2013-2014 terdiri  dari :

  1. Palm Oil (HS 1511) meningkat sebesar 13,33%, dari US$ 130,86 juta menjadi US$ 148,31 juta;
  2. Biji Tembaga dan pekatannya (HS 2603) meningkat sebesar 20,37%, dari US$ 73,38 juta menjadi US$ 88,32 juta;
  3. Batubara (HS 2701) mengalami penurunan sebesar 7,345%, dari US$ 52,74 juta menjadi US$ 48,87 juta;
  4. Karet Alam, dlsb (HS 4001) turun sebesar 9,21%, dari US$ 24,97 juta menjadi US$ 22,67 juta; dan
  5. Asam lemak Industri, dlsb (HS 3823) turun 17,75%, dari US$ 23,07 juta menjadi US$ 18,97 juta.

      3.            Pada periode Januari-April 2011-2013
            Total perdagangan Spanyol dengan Indonesia tercatat senilai US$ 867,72 juta, mengalami penurunan sebesar 3,39% dibandingkan dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2012, dengan nilai US$ 898,14 juta. Periode yang sama tahun 2011 mengalami penurunan dengan total perdagangan tercatat senilai US$ 164,41 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor senilai US$ 131,26 juta, dan impor sebesar US$ 736,46 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2012, ekspor meningkat sebesar 5,36%. Sedangkan, untuk impor turun sebesar 4,80%. Dengan trend pertumbuhan nilai impornya selama 3 (tiga) tahun dari 2011-2013 (Januari-April), mengalami penurunan rata-rata sebesar 20,46% per tahunnya.
      Ekspor Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-April 2011-2013 terdiri dari :

a.       Palm Oil (HS 1511) meningkat sebesar 31,79%, dari US$ 127,89 juta menjadi US$ 168,54 juta;
b.      Biji Tembaga & pekatannya (HS 2603) sebesar US$ 144,21 juta. Baru diimpor Spanyol dari Indonesia pada periode ini;
c.       Bio-solar & campurannya (HS 3826) mengalami penurunan sebesar 53,49%, dari US$ 127,14 juta menjadi US$ 59,13 juta;
d.      Batubara (HS 2701) turun sebesar 60,46%, dari US$ 145,61 juta menjadi US$ 57,57 juta; dan
e.       Karet Alam, dlsb (HS 4001) turun 32,73%, dari US$ 50,28 juta menjadi US$ 33,82 juta.

Kesimpulan:

Prospek perdagangan ekspor komoditas migas dan non migas Indonesia dalam satu dasawarsa setelah pasca krisis 1998 memiliki prospek yang cukup baik. Dalam mengantisipasi krisis perdagangan global, sebagai produsen utama dari salah satu komoditas migas dan non migas selayaknyalah Indonesia tetap memegang peranan dalam setiap aspek kebijakan global. Eropa sebagai salah satu tujuan utama ekspor perdagangan. Spanyol merupakan salah satu negara Eropa yang memiliki prospek alternatif setelah Belanda sebagai negara tujuan utama Eropa. Dalam periode 2011-2015 Indonesia menunjukkan perdagangan yang konstruktif dimana baik secara struktural maupun kompetisi, Indonesia dapat melayani peningkatan perubahan permintaan di negara tujuan maupun peningkatan ekspor dalam rangka memasuki pasar tujuan ekspor di  Spanyol.  Kompetisi pasar Eropa sangat ketat, oleh karena itu Indonesia lebih baik dapat meningkatkan diri dalam penetrasi pasar. Walaupun kinerja menunjukkan peran yang sangat bagus akan tetapi hubungan perdagangan dengan negara tujuan pasar, dalam hal ini Spanyol, perlu dilakukan arah yang strategis, khususnya dalam penyiapan produk lanjutan (produkjadi).

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekspor
http://www.kemendag.go.id
http://www.kemlu.go.id/madrid/id/berita-agenda/berita-perwakilan/Pages/Spanyol-Jadikan-Indonesia-Salah-Satu-Prioritas-Hubungan-Di-Asia.aspx

No comments:

Post a Comment