Kelompok 13 – 1EB11
Endah
Dahlia (2B215195)
Puspa
Handini (2B215167)
PERKEMBANGAN EKSPOR INDONESIA TERHADAP SATU
NEGARA DI EROPA ( SPANYOL )
Pengertian Ekspor
Ekspor adalah proses transportasi barang atau
komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan
oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi
utama untuk bersaing di tingkat internasional. Strategi ekspor digunakan karena
risiko lebih rendah, modal lebih kecil dan lebih mudah bila dibandingkan dengan
strategi lainnya. Strategi lainnya misalnya franchise dan akuisisi.
Kegiatan ekspor terbagi menjadi 2, yaitu:
Ekspor langsung
Ekspor langsung adalah cara menjual barang
atau jasa melalui perantara/ eksportir yang bertempat di negara lain atau
negara tujuan ekspor. Penjualan dilakukan melalui distributor dan perwakilan
penjualan perusahaan. Keuntungannya, produksi terpusat di negara asal dan
kontrol terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih
tinggi untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta
proteksionisme.
Ekspor tidak langsung
Ekspor tidak langsung adalah teknik di mana
barang dijual melalui perantara/eksportir negara asal kemudian dijual oleh
perantara tersebut. Melalui, perusahaan manajemen ekspor ( export management
companies ) dan perusahaan pengekspor ( export trading companies ). Kelebihannya,
sumber daya produksi terkonsentrasi dan tidak perlu menangani ekspor secara
langsung. Kelemahannya, kontrol terhadap distribusi kurang dan pengetahuan terhadap
operasi di negara lain kurang.
Spanyol Jadikan Indonesia Salah
Satu Prioritas Hubungan Di Asia
Indonesia merupakan
salah satu prioritas dimana Spanyol ingin mengembangkan hubungan bilateral. Hal ini ditegaskan pada
pertemuan konsultasi bilateral antara Indonesia dan Spanyol yang dilaksanakan
di Madrid, tgl 2 Nopember 2009. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur
Jenderal Amerika dan Eropa, Dubes Retno L.P. Marsudi, sementara delegasi
Spanyol dipimpin oleh Direktur Jenderal
Asia dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Spanyol, Dubes Jose Eugenio
Salarich.
Salah satu bukti bahwa Indonesia
dimasukan dalam prioritas hubungan bilateral Spanyol adalah dengan dimasukannya
Indonesia dalam Plan of action for Asia Pacific (PoA) untuk tahun 2009 – 2012.
Dalam PoA tersebut disebutkan antara lain kebijakan kerjasama, dukungan kepada
pengusaha Spanyol untuk lebih aktif di
Indonesia, pemajuan kerjasama keamanan dan pemajuan kerjasama pendidikan dan
kebudayaan.
Hubungan bilateral antara Indonesia
dan Spanyol mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ketua delegasi Spanyol
menyebutkan bahwa Indonesia dan Spanyol merupakan ¨natural allies¨ mengingat
banyaknya kesamaan yang dimiliki oleh kedua negara. Hal tersebut sangat memudahkan
kedua negara untuk menjalin hubungan yang baik di segala hal.
Di Bidang Perdagangan, volume
Perdagangan di tahun 2015 tercatat sebesar USD 2.337,30 juta dimana ekspor
Indonesia ke Spanyol mencapai USD 1.812,97 juta dan ekspor Spanyol ke Indonesia
sebesar USD 524,33 juta. Dalam konsultasi bilateral, kedua negara sepakat
untuk meningkatkan kerjasama di Bidang
Perdagangan dan Investasi.
Presidensi Spanyol akan merupakan Presidensi UE pertama setelah penandatanganan
Partnerhip and Cooperation Agreement (PCA) antara Indonesia dan UE yang menurut rencana diadakan di
Jakarta, tgl 9 Nopember 2009.
Perkembangan Perdagangan Ekspor Indonesia
ke Spanyol
- Pada periode Januari-April 2014- 2015
Total
perdagangan Spanyol dengan Indonesia tercatat senilai US$ 359,45 juta, turun sebesar
25,44% dibandingkan dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2014, dengan
nilai US$ 482,15 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor
senilai US$ 184,17 juta, dan impor sebesar US$ 543,61 juta. Apabila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2014, ekspor turun sebesar 12,73%. Demikian juga,
impor turun sebesar 21,58%. Dengan trend pertumbuhan nilai impornya selama 3 (tiga)
tahun dari 2013-2015 (Januari-April), mengalami penurunan rata-rata sebesar 14,18%
per tahunnya.
Ekspor Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-April 2014-2015 terdiri dari :
a. Biji Tembaga dan pekatannya (HS 2603),
meningkat sebesar 22,50%, dari US$ 88,32 juta menjadi US$ 108,20 juta;
b. Palm Oil (HS 1511), turun sebesar 55,48%,
dari US$ 225,67 juta menjadi US$ 100,46 juta;
c. Batubara (HS 2701), turun sebesar 24,25%,
dari US$ 58,25 juta menjadi US$ 44,12 juta;
d. Asam lemak Industri, dlsb (HS 3823),
turun sebesar 16,52%, dari US$ 31,24 juta menjadi US$ 26,08 juta; dan
e. Karet Alam, dlsb (HS 4001), turun sebesar
50,74%, dari US$ 31,06 juta menjadi US$ 15,30 juta.
2.
Pada
periode Januari-Maret 2013-2014
Total perdagangan Spanyol dengan Indonesia
tercatat senilai US$ 696,18 juta, meningkat sebesar 8,66% dibandingkan dengan total
perdagangan periode yang sama tahun 2013, dengan nilai US$ 635,85 juta. Realisasi
total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor senilai US$ 167,43 juta, dan impor
sebesar US$ 528,75 juta. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013,
ekspor meningkat sebesar 77,82%. Sedangkan, untuk impor turun sebesar 2,39%. Dengan
trend pertumbuhan nilai impornya selama 3 (tiga) tahun dari 2012-2014 (Januari-Maret),
mengalami penurunan rata-rata sebesar 8,24% per tahunnya.
Ekspor Indonesia ke Spanyol pada periode Januari-Maret 2013-2014
terdiri dari :
- Palm Oil (HS 1511) meningkat sebesar 13,33%, dari US$ 130,86 juta menjadi US$ 148,31 juta;
- Biji Tembaga dan pekatannya (HS 2603) meningkat sebesar 20,37%, dari US$ 73,38 juta menjadi US$ 88,32 juta;
- Batubara (HS 2701) mengalami penurunan sebesar 7,345%, dari US$ 52,74 juta menjadi US$ 48,87 juta;
- Karet Alam, dlsb (HS 4001) turun sebesar 9,21%, dari US$ 24,97 juta menjadi US$ 22,67 juta; dan
- Asam lemak Industri, dlsb (HS 3823) turun 17,75%, dari US$ 23,07 juta menjadi US$ 18,97 juta.
3.
Pada
periode Januari-April 2011-2013
Total perdagangan Spanyol dengan Indonesia
tercatat senilai US$ 867,72 juta, mengalami penurunan sebesar 3,39% dibandingkan
dengan total perdagangan periode yang sama tahun 2012, dengan nilai US$ 898,14 juta.
Periode yang sama tahun 2011 mengalami penurunan dengan total perdagangan
tercatat senilai US$ 164,41 juta. Realisasi total perdagangan tersebut terdiri dari
ekspor senilai US$ 131,26 juta, dan impor sebesar US$ 736,46 juta. Apabila dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2012, ekspor meningkat sebesar 5,36%. Sedangkan,
untuk impor turun sebesar 4,80%. Dengan trend pertumbuhan nilai impornya selama
3 (tiga) tahun dari 2011-2013 (Januari-April), mengalami penurunan rata-rata sebesar
20,46% per tahunnya.
Ekspor Indonesia
ke Spanyol pada periode Januari-April 2011-2013 terdiri dari :
a. Palm Oil (HS 1511) meningkat sebesar
31,79%, dari US$ 127,89 juta menjadi US$ 168,54 juta;
b. Biji Tembaga & pekatannya (HS 2603)
sebesar US$ 144,21 juta. Baru diimpor Spanyol dari Indonesia pada periode ini;
c. Bio-solar & campurannya (HS 3826)
mengalami penurunan sebesar 53,49%, dari US$ 127,14 juta menjadi US$ 59,13 juta;
d. Batubara (HS 2701) turun sebesar 60,46%,
dari US$ 145,61 juta menjadi US$ 57,57 juta; dan
e. Karet Alam, dlsb (HS 4001) turun 32,73%,
dari US$ 50,28 juta menjadi US$ 33,82 juta.
Kesimpulan:
Prospek perdagangan ekspor
komoditas migas dan non migas Indonesia dalam satu dasawarsa setelah pasca
krisis 1998 memiliki prospek yang cukup
baik. Dalam mengantisipasi krisis perdagangan global, sebagai produsen utama
dari salah satu komoditas migas dan non migas selayaknyalah Indonesia tetap
memegang peranan dalam setiap aspek kebijakan global. Eropa sebagai salah satu
tujuan utama ekspor perdagangan. Spanyol merupakan salah satu negara Eropa yang
memiliki prospek alternatif setelah Belanda sebagai negara tujuan utama Eropa.
Dalam periode 2011-2015 Indonesia menunjukkan perdagangan yang konstruktif
dimana baik secara struktural maupun kompetisi, Indonesia dapat melayani
peningkatan perubahan permintaan di negara tujuan maupun peningkatan ekspor
dalam rangka memasuki pasar tujuan ekspor di Spanyol. Kompetisi pasar Eropa sangat ketat, oleh
karena itu Indonesia lebih baik dapat meningkatkan diri dalam penetrasi pasar.
Walaupun kinerja menunjukkan peran yang sangat bagus akan tetapi hubungan
perdagangan dengan negara tujuan pasar, dalam hal ini Spanyol, perlu dilakukan
arah yang strategis, khususnya dalam penyiapan produk lanjutan (produkjadi).
Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekspor
http://www.kemendag.go.id
http://www.kemlu.go.id/madrid/id/berita-agenda/berita-perwakilan/Pages/Spanyol-Jadikan-Indonesia-Salah-Satu-Prioritas-Hubungan-Di-Asia.aspx
No comments:
Post a Comment