Kelompok 13 – 1EB11
- Dewi Tri Astuti (21216909)
- Endah Dahlia (2B215195)
- Puspa Handini (2B215167)
Berdasarkan hasil kajian dan telah singkat dari berbagai
macam literatur, berikut adalah ringkasan eksekutif mengenai perkembangan industri manufaktur di
Indonesia.
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di
mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam
terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri
dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat,
Amerika Utara, Jepang, dan akhirnya ke seluruh dunia.
Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam
sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh
Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan
pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita
negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang
dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk
pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan
yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi
sebelumnya".
Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang
memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri. Faktor
kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa
perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia,
(2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3)
aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana
yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4)
adanya pasar bebas (kapitalisme).
Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana
terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya
menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan
mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya
mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan
peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan
dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api. Adanya peralihan
dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis
manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa
ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota
besar di Inggris.
Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton
menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi
Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi
mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di
akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan
pembangkit tenaga listrik
Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri
adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya
para ilmuwan seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei serta
adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti
The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French
Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam
negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya
akan sumber daya alam.
Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan
oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19.
Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts
berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara
bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi. Produk domestik bruto
(PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan
memunculkan sistem ekonomi kapitalis modern. Revolusi Industri menandai
dimulainya era pertumbuhan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi kapitalis.
Revolusi Industri dianggap sebagai peristiwa paling penting yang pernah terjadi
dalam sejarah kemanusiaan sejak domestikasi hewan dan tumbuhan pada masa
Neolitikum.
Perkembangan Revolusi Industri
Pada akhir abad Pertengahan kota-kota di Eropa berkembang
sebagai pusat kerajinan dan perdagangan. Warga kota (kaum Borjuis) yang
merupakan warga berjiwa bebas menjadi tulang punggung perekonomian kota. Mereka
bersaing secara bebas untuk kemajuan dalam perekonomian. Pertumbuhan kerajinan
menjadi industri melalui beberapa tahapan, seperti berikut.
1. Sistem
Domestik
Tahap ini dapat disebut sebagai tahap kerajinan rumah
(home industry). Para pekerja bekerja di rumah masing-masing dengan alat yang
mereka miliki sendiri. Bahkan, kerajinan diperoleh dari pengusaha yang setelah
selesai dikerjakan disetorkan kepadanya. Upah diperoleh berdasarkan jumlah
barang yang dikerjakan. Dengan cara kerja yang demikian, majikan yang memiliki
usaha hanya membayar tenaga kerja atas dasar prestasi atau hasil. Para majikan
tidak direpotkan soal tempat kerja dan gaji.
2. Manufaktur
Setelah kerajinan industri makin berkembang diperlukan
tempat khusus untuk bekerja agar majikan dapat mengawasi dengan baik cara
mengerjakan dan mutu produksinya. Sebuah manufaktur (pabrik) dengan puluhan
tenaga kerja didirikan dan biasanya berada di bagian belakang rumah majikan.
Rumah bagian tengah untuk tempat tinggal dan bagian depan sebagai toko untuk
menjual produknya. Hubungan majikan dengan pekerja (buruh) lebih akrab karena
tempat kerjanya jadi satu dan jumlah buruhnya masih sedikit. Barang-barang yang
dibuat kadang-kadang juga masih berdasarkan pesanan.
3. Sistem
pabrik
Tahap sistem pabrik sudah merupakan industri yang
menggunakan mesin. Tempatnya di daerah industri yang telah ditentukan, bisa di
dalam atau di luar kota. Tempat tersebut untuk tempat kerja, sedangkan majikan
tinggal di tempat lain. Demikian juga toko tempat pemasaran hasil industri
diadakah di tempat lain. Jumlah tenaganya kerjanya (buruhnya) sudah puluhan,
bahkan ratusan. Barang-barang produksinya dibuat untuk dipasarkan.
Jenis Penemuan
Adanya penemuan teknologi baru, besar peranannya dalam proses
industrialisasi sebab teknologi baru dapat mempermudah dan mempercepat kerja
industri, melipatgandakan hasil, dan menghemat biaya. Penemuan-penemuan yang penting,
antara lain sebagai berikut.
1. Kumparan
terbang (flying shuttle) ciptaan John Kay (1733). Dengan alat ini proses
pemintalan dapat berjalan secara cepat.
2. Mesin
pemintal benang (spinning jenny) ciptaan James Hargreves (1767) dan Richard
Arkwright (1769). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
3. Mesin tenun
(merupakan penyempurnaan dari kumparan terbang) ciptaan Edmund Cartwight
(1785). Dengan alat ini hasilnya berlipat ganda.
4. Cottongin,
alat pemisah biji kapas dari serabutnya ciptaan Whitney (1794). Dengan alat ini
maka kebutuhan kapas bersih dalam jumlah yang besar dapat tercukupi.
5. Cap
selinder ciptaan Thomas Bell (1785). Dengan alat ini kain putih dapat dilukisi
pola kembang 200 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan pola cap balok
dengan tenaga manusia.
6. Mesin uap,
ciptaan James Watt (1769). Dari mesin uap ini dapat diciptakan berbagai
peralatan besar yang menakjubkan, seperti lokomotif ciptaan Richard Trevethiek
(1804) yang kemudian disempurnakan oleh George Stepenson menjadi kereta api
penumpang. Kapal perang yang digerakkan dengan mesin uap diciptakan oleh Robert
Fulton (1814). Mesin uap merupakan inti dari Revolusi Industri sehingga James
Watt sering dianggap sebagai Bapak Revolusi Industri I'. Penemuan-penemuan baru
selanjutnya, semakin lengkap dan menyempurnakan. Hal ini merupakan hasil
Revolusi Industri II dan III, seperti mobil, pesawat terbang, industri kimia
dan sebagainya.
Industri Manufaktur
Di Indonesia
Industri manufaktur merupakan kegiatan ekonomi yang dalam
kegiatannya mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan
tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi dan atau barang yang
kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih
dekat kepada pemakai akhir (Holzi and Sogner, 2004). Contoh lain kegiatan ini
adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling ).
Sektor industri manufaktur sebagai salah satu sektor penting
dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor industri manufaktur merupakan salah
satu penopang perekonomian nasional karena sektor ini memberikan kontribusi
yang cukup signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 1990-1996,
industri manufaktur Indonesia tumbuh dengan cepat dan Indonesia pada saat itu
mengalami pertumbuhan yang signifikan. Saat ini Indonesia tengah berada dalam
transisi dari perekonomian yang berbasis agraris menjadi perekonomian
semi-industrial dalam upaya untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi
nasional. Pola perekonomian subsistensi yang mengandalkan sektor primer
perlahan-lahan bergeser menjadi perekonomian yang ditopang oleh sektor
manufaktur. Sektor industri manufaktur merupakan sektor yang cukup stabil dan
menjadi salah satu penopang perekonomian negara di tengah ketidakpastian
perekonomian dunia dengan tingkat pertumbuhan yang positif. Data terbaru dari
Kementerian Perindustrian tahun 2015 menunjukkan bahwa sektor industri,
khususnya sektor manufaktur non-migas mengalami pertumbuhan yang signifikan,
melampaui pertumbuhan GDP Indonesia pada kwartal I tahun 2015. Menurut data
BPS, kontribusi sektor industri manufaktur non-migas terhadap PDB tahun 2015
mencapai 18.18 % dengan nilai Rp 2.089 triliun. Kontribusi ini meningkat jika
dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 17.89 % dengan nilai hanya Rp
1.884 triliun.
Tingkat pertumbuhan yang pesat pada industri nasional
merupakan multiplier effect dan
tingginya investasi pada sektor ini. Terhitung sejak tahun 2010, trend
investasi sektor industri di Indonesia terus mengalami peningkatan meskipun
sempat tertahan akibat krisis finansial pada tahun 2008. Apabila ditarik lebih jauh ke belakang,
pertumbuhan industri manufaktur dalam perekeonomian Indonesia telah meningkat
secara bertahap. Namun, di sisi lain, peningkatan kerja industri manufaktur
hanya naik dari 10 % menjadi 12 %.
Kontribusi
Sektor Utama dalam Perekonomian tahun 2015. (Sumber: Biro Riset Ekonomi, Bank
Indonesia, 2015). Sektor ini menjadi dominan dalam penyumbang terbesar PDB
Indoneesia dimana mencapai 23.37 % (migas dan non-migas), namun sektor ini
hanya mampu menyerap tenaga kerja terendah sebesar 14.88 % dibandingkan dengan
sektor pertanian (38.07 %) dan perdagangan (23.74 %) (Kementerian Perdagangan,
2014). Hal ini bisa disebabkan karena industri manufaktur menitikberatkan pada
investasi dan penggunaan teknologi menengah-tinggi ketimbang penggunaan tenaga
kerja/labor.
Pertumbuhan output hasil industri
dan penciptaan nilai tambah pada output dengan penguasaan teknologi manufaktur
yang tinggi merupakan faktor utama bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu
negara. Industri manufaktur juga memegang peranan penting dalam perdagangan
internasional karena dengan peningkatan kualitas dan kuantitas output yang
dihasilkan maka dapat meningkatkan daya saing industri di pasar global. Peran
lain industri manufaktur adalah penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar yang
akan menurunkan tingkat pengangguran.
Apabila melihat pertumbuhan produksi industri manufaktur
besar dan sedang, menurut BPS, terjadi peningkatan sebesar 4.22 % pada triwulan
III tahun 2015 dibanding dengan periode sebelumnya. Setelah diberlakukan
revitalisasi industri sejak tahun 2004, pertumbuhan positif terjadi pada
seluruh sub-industri. Jenis-jenis industri manufaktur yang mengalami
pertumbuhan signifikan adalah sbb: - Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat
Tradisional, naik 15.31 % - Pengolahan laiinya, naik sebesar 13.53 % - Mesin
dan Perlengkapan ytdl, naik 8.28 % - Barang Galian Bukan Logam, naik 7.37 % -
Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer, naik 7.14 % - Makanan, naik 7.09
% - Pengolahan Tembakau, naik 5.78 %.
(Sumber:
BPS, 2015).
Kesimpulan
Industri manufaktur masa depan adalah industri-industri yang
mempunyai daya saing tinggi, yang didasarkan tidak hanya kepada besarnya
potensi Indonesia (comparative advantage), seperti luas bentang wilayah,
besarnya jumlah penduduk serta
ketersediaan sumber daya alam, tetapi juga berdasarkan kemampuan atau daya
kreasi dan keterampilan serta profesionalisme sumber daya manusia Indonesia (competitive
advantage). Menelisik tentang Indonesia yang mempunyai modal yang cukup
bersaing dengan negara lain, pemerintah memerlukan strategi yang tepat untuk
melakukan industrialisasi sektor manufaktur. Dengan tantangan yang ada saat
ini, baik itu tantangan internal maupun eksternal, pemerintah perlu menerapkan
beberapa strategi. Strategi-strategi tersebut difokuskan pada bagaimana
menciptakan industri manufaktur yang tahan terhadap guncangan krisis serta
kondisi atau iklim industri yang dapat menarik investor. Pemerintah perlu
mendorong pertumbuhan industri manufaktur dengan cara transfer teknologi,
pengenalan cara produksi baru yang lebih efisien, skill managerial, dan supply
modal kapital yang memadai. Semua faktor tersebut akan mendorong meningkatnya
efisiensi dan kualitas dalam proses produksi. Dengan demikian daya saing
industri manufaktur Indonesia akan meningkat dan menguat dalam upayanya
menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang sudah berlaku semenjak Desember 2015.
Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Industri
http://www.academia.edu/29633931/Perkembangan_Industri_Manufaktur_di_Indonesia_tahun_2015-2016
Ini adalah Bpk. Benjamin yang menghubungi rincian Email, lfdsloans @ outlook.com. / lfdsloans@lemeridianfds.com Atau Whatsapp 1 989-394-3740 yang membantu saya dengan pinjaman 90.000,00 Euro untuk memulai bisnis saya dan saya sangat bersyukur, sangat sulit bagi saya di sini untuk mencoba membuat hal-hal sebagai ibu tunggal tidak mudah dengan saya tetapi dengan bantuan Le_Meridian memberikan senyum di wajah saya ketika saya melihat bisnis saya tumbuh lebih kuat dan berkembang juga. Saya tahu Anda mungkin terkejut mengapa saya meletakkan hal-hal seperti ini di sini tetapi saya benar-benar harus mengucapkan terima kasih jadi siapa pun yang mencari bantuan keuangan atau melalui kesulitan dengan bisnis yang ada atau ingin memulai proyek bisnis dapat melihat hal ini dan memiliki harapan untuk keluar dari kesulitan..Terima Kasih.
ReplyDelete