BAB I
PENDAHULUAN
Basis data terdiri dari dua
kata yaitu basis dan data. Basis dapat diartikan sebagai tempat berkumpul,
markas atau sarang, sedangkan data suatu fakta dari dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti kaset ( lagu, penyanyi, pencipta dan lain-lain ) atau
kendaraan (mobil, motor, bus, dan lain-lain). Basis data dan lemari kaset
memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama, yaitu pengaturan, kemudahan dan
kecepatan dalam pengambilan suatu objek.
Pengaturan yang dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual di mana pengaturan tersebut dapat diaplikasikan dalam ke dalam suatu data abstrak yang berisi karakteristik dari suatu kaset dan disimpan didalam suatu basis data atau tempat penyimpanan data tau file. Sehingga perbedaannya ada pada media penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan kaset menggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan ini akan mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya seperti jenis metode / cara yang digunakan dalam upaya penyimpanan atau jumlah yang akan disimpan.
Sebuah basis data dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut juga sebuah tempat penyimpanan untuk files data yang terkomputerisasi.
Pengaturan yang dilakukan pada lemari kaset merupakan pengaturan secara manual di mana pengaturan tersebut dapat diaplikasikan dalam ke dalam suatu data abstrak yang berisi karakteristik dari suatu kaset dan disimpan didalam suatu basis data atau tempat penyimpanan data tau file. Sehingga perbedaannya ada pada media penyimpanannya. Basis data menggunakan media penyimpanan elektronis sedangkan kaset menggunakan lemari untuk media penyimpanannya. Perbedaan ini akan mengakibatkan perbedaan-perbedaan lainnya seperti jenis metode / cara yang digunakan dalam upaya penyimpanan atau jumlah yang akan disimpan.
Sebuah basis data dapat dipandang sebagai suatu jenis filing cabinet elektronik yang disebut juga sebuah tempat penyimpanan untuk files data yang terkomputerisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Arsitektur Basis Data
Arsitektur Basis Data adalah suatu kumpulan data yang
tersimpan secara sistematik dimana user dapat melihat data dan bagaimana cara
user melihat data tersebut.Arsitektur ini juga berfungsi memberikan kerangka
kerja bagi pembangunan basis data
Arsitektur
Basis Data dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.
Tingkat Eksternal (Eksternal Level)
2.
Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
3.
Tingkat Internal (Internal Level)
Berikut
pengertian dari masing-masing tingkatan:
1.
Tingkat Eksternal (Ekternal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data direpresentasikan dari
sisi setiap user. View level adalah level user, yang dimaksud dengan user
adalah programmer, end user atau Database Administrator (DBA). (programmer :
bahasa yang digunakan adalah bahasa pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I),
(end user : bahasa yang digunakan adalah bahasa query atau menggunakan
fasilitas yang tersedia pada program aplikasi pada level eksternal ini, user
dibatasi pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan
aplikasi basis data yang didefinisikan sebagai sebuah skema eksternal.)
2.
Tingkat Konseptual (Conseptual Level)
Yang menghubungkan antara internal & external level.
Conceptual level adalah sebuah representasi seluruh muatan informasi yang
dikandung oleh basis data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
Tingkatan level ini dilihat dari cara user dalam memahami atau mengetahui data.
3.
Tingkat Internal (Internal Level)
Berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik
(physical storage). Internal level adalah level terendah untuk
merepresentasikan basis data. Record disimpan dalam media penyimpanan dalam
format byte. Didefinisikan sebagai sebuah skema internal.
Data Independence
Tujuan
utama dari 3 tingkat arsitektur adalah memelihara kemandirian data (data
independence) yang berarti perubahan yang terjadi pada tingkat yang lebih
rendah tidak mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi.
Ada 2 jenis data independence,
yaitu:
1. Physical Data Independence
2. Logical Data Independence
Prinsip data independence
adalah salah satu hal yang harus diterapkan di dalam pengelolaan sistem basis
data dengan alasan-alasan sbb :
1. DBA dapat mengubah isi,
lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa mengganggu program-program
aplikasi yang sudah ada.
2. Pabrik / agen peralatan /
software pengolahan data dapat
memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.
3. Untuk memindahkan
perkembangan program-program aplikasi
4. Memberikan fasilitas
pengontrolan terpusat oleh DBA demi keamanan dan integritas data dengan
memperhatikan perubahan-perubahan
kebutuhan pengguna.
Bahasa Dalam DBMS
DBMS
(Database Management systems) adalah kumpulan program yang mengkoordinasikan
semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data. Dengan adanya berbagai
tingkatan pandangan dalam suatu basis data maka untuk mengakomodasikan
masing-masing pengguna dalam piranti lunak manajemen basis data biasanya
terdapat bahasa-bahasa tertentu yang disebut Data Sub language.
Data
sub language adalah subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis
data. Dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahasa tuan
rumah (Cobol, PL/1, dsb). Secara umum maka setiap pengguna basis data
memerlukan bahasa yang dipakai sesuai tugas dan fungsinya.
Dalam basis data secara umum
dikenal 2 data sub language :
1. Data Definition Language
(DDL)
2. Data Manipulation Language
(DML)
Ada 2 jenis DML :
1. Procedural DML
2. Non Procedural
Secara khusus pengguna
menggunakan berbagai bahasa :
Programmer
aplikasi menggunakan bahasa-bahasa seperti Cobol, Informix, dll (host language)
yang ditempelkan dengan bahasa yang dipakai dalam DBMS. Pemakai terminal
menggunakan bahasa Query (misal SQL) atau menggunakan program aplikasi (yang
dirancang oleh programmer). Sedangkan DBA lebih banyak menggunakan bahasa DDL
dan DML yang tersedia dalam DBMS.
DBMS mempunyai tugas untuk
menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep :
1. Pengguna menyatakan
permintaan akses menggunakan DBMS
2. DBMS menangkap dan
menginterpretasikan
3. DBMS mencari :
- eksternal / conceptual mapping
- conceptual schema
- konseptual / internal mapping
- internal schema
4. DBMS melaksanakan operasi
yang diminta terhadap basis data tersimpan. Proses 1 s/d 4 dapat dilakukan secara
interactive atau decompile dulu.
Model Data
Model data adalah kumpulan
konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan
batasan-batasan data dala suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk
merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami.
Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan
konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
1. Model Data Berbasis Objek
Model data berbasis
objek menggunakan konsep entitas, atribut
dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
-
entity-relationship
- semantic
- functional
- object-oriented
2. Model Data Berbasis Record
Pada model data
berbasis record, basis data terdiri dari sejumlah
record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan dari bentuknya. Ada 3 macam
jenis model data berbasis record yaitu :
- model data relasional (relational)
- model data hierarkhi (hierarchical)
- model data jaringan (network)
a.
Model data relasional
Name
|
Address
|
Course
|
Grade
|
Mr. Eric Tachibana
|
123 Kensigton
|
Chemistry 102
|
C+
|
Mr. Eric Tachibana
|
123 Kensigton
|
Chinese 3
|
A
|
Mr. Eric Tachibana
|
122 Kensigton
|
Data Structures
|
B
|
Mr. Eric Tachibana
|
123 Kensigton
|
English 101
|
A
|
Ms. Tonya Lippert
|
88 West 1st St.
|
Psychology 101
|
A
|
b.
Model data hierarkhi
c.
Model data jaringan
Model data jaringan dikenal sebagai STRUKTUR PLEX
Fungsi DBMS
Layanan-layanan yang sebaiknya disediakan oleh database
management system adalah :
1.
Penyimpanan, pengambilan dan perubahan
data
2.
Katalog yang dapat diakses pemakai
3. Mendukung Transaksi
4. Melayani kontrol concurrency
5. Melayani recovery
6.
Melayani autorisasi
7.
Mendukung komunikasi data
8.
Melayani integrity
9.
Melayani data independence
10.
Melayani utility
Komponen
DBMS
Penjelasan
1. Query Processsor
Komponen yang merubah bentuk query ke dalam instruksi tingkat rendah ke
database manager .
2. Database Manager
Database manager menerima query dan menguji skema eksternal dan
konseptual untuk menentukan apakah record-record dibutuhkan untuk memenuhi
permintaan. Kemudian DM memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan .
3. File Manager
Memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan
pada disk.
4. DML Preprocessor
Modul yang merubah perintah DML embedded ke dalam Program aplikasi dalam
bentuk fungsi-fungsi yang memanggil dalam host language.
5. DDL Compiler
Merubah perintah DDL menjadi kumpulan tabel yang berisi metadata.
6. Dictionary Manager
Mengatur akses dan memelihara data dictionary. Data dictionary diakses
oleh komponen DBMS yang lain.
Komponen Software Utama Database
Manager
Komponen software utama database
manager adalah :
1. Authorization Control
Modul yang memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang untuk
menyelesaikan operasi .
2. Command Processor
Memeriksa apakah pemakai mempunyai wewenang
untuk menyelesaikan operasi .
3. Integrity Checker
Untuk semua operasi yang merubah basis data,
integrity checker memeriksa operasi yang diminta memerlukan batasan integritas.
4. Query Optimizer
Modul ini menentukan strategi yang optimal untuk eksekusi query.
5. Transaction Manager
Modul ini mengerjakan proses-proses yang dibutuhkan operasi yang diterima
transaksi
6. Scheduler
Modul ini bertanggung jawab untuk menjamin operasi secara bersamaan terhadap basis data sehingga berjalan
tanpa ada masalah antara yang satu dengan yang lain.
7. Recovery Manager
Modul ini menjamin basis data tetap konsisten walaupun terjadi
kerusakan.
8. Buffer Manager
Modul ini bertanggung jawab terhadap pemindahan data antara main memory
dan secondary storage, seperti disk dan tape.
Arsitektur DBMS Multi User
- Teleprocessing
Arsitektur tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing,
dimana satu komputer dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal.
- File-Server
Proses didistribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN (Local Area
Network). File server mengendalikan file yang diperlukan oleh aplikasi dan
DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada masing-masing workstation
tetapi tetap meminta file dari file server jika diperlukan.
Kerugian arsitektur file-server
adalah :
- Terdapat lalulintas jaringan yang besar.
- Masing-masing workstation membutuhkan copy DBMS .
- Kontrol terhadap concurrency, recovery dan integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara bersamaan .
- Client Server
Untuk mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka
dikembangkan arsitektur client-server. Client-server menunjukkan cara komponen
software berinteraksi dalam bentuk sistem.
Sesuai dengan namanya, ada sebuah
pemroses client yang membutuhkan sumber dan sebuah server yang menyediakan
sumbernya. Tidak ada kebutuhan client dan server yang harus diletakkan pada
mesin yang sama. Secara ringkas, umumnya server diletakkan pada satu sisi dalam
LAN dan client pada sisi yang lain.
Ada beberapa keuntungan jenis
arsitektur ini adalah :
- Memungkinkan akses basis data yang besar
- Menaikkan kinerja
- Jika client dan server diletakkan pada komputer yang berbeda kemudian CPU yang berbeda dapat memproses aplikasi secara paralel. Hal ini mempermudah merubah mesin server jika hanya memproses basis data.
- Biaya untuk hardware dapat dikurangi
- Hanya server yang membutuhkan storage dan kekuatan proses yang cukup untuk menyimpan dan mengatur basis data
- Biaya komunikasi berkurang
- Aplikasi menyelesaikan bagian operasi pada client dan mengirimkan hanya bagian yang dibutuhkan untuk akses basis data melewati jaringan, menghasilkan data yang sedikit yang akan dikirim melewati jaringan
- Meningkatkan kekonsistenan
- Server dapat menangani pemeriksaan integrity sehingga batasan perlu didefinisikan dan validasi hanya di satu tempat, aplikasi program mengerjakan pemeriksaan sendiri
- Map ke arsitektur open-system dengan sangat alami
Abstraksi Data
Salah satu
tujuan dari DBMS adalah untuk menyediakan fasilitas/antarmuka (interface)
kepada user.untuk itu system tersebut akan menyembunyikan detail tentang
bagaimana data disimpan dan dipelihara, sehingga data yang terlihatoleh user
sebenarnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Abstraksi
data merupakan tingkatan-tingkatan pengguna dalam memandang bagaimana
sebenarnya data diolah dalam sebuah sistem database sehingga
menyerupai kondisi
yang sebenarnya dihadapi oleh pengguna sehari-hari.Sebuah DBMS seringkali
menyembunyikan detail tentang bagaimana sebuah data disimpan dan dipelihara
(diolah) dalam sebuah sistem database, dengan tujuan untuk memudahkan pengguna
dalam menggunakan DBMS tersebut. Karena itu seringkali data yang terlihat oleh
pemakai sebelumnya berbeda dengan yang tersimpan secara fisik.
Data Dictionary
Data dictionary adalah tempat
penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam basis data. Data dictionary
biasa disebut juga dengan metadata atau data mengenai data. Modul pengontrol
otorisasi menggunakan data dictionary untuk memeriksa apakah seorang pemakai
perlu mempunyai wewenang.
Untuk mengerjakan pemeriksaan
tersebut data dictionary menyimpan :
• Nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS
• Nama-nama data item yang ada dalam basis data
• Data item yang dapat diakses oleh pemakai dan jenis akses yang
diijinkan, misalnya: insert, update, delete atau read
Sedangkan untuk memeriksa integritas data, data dictionary menyimpan :
• Nama-nama data item dalam basis data
• Jenis dan ukuran data item
• Batasan untuk masing-masing data item
Sistem data dictionary dapat dibedakan atas sistem aktif dan pasif.
Sistem aktif selalu konsisten dengan struktur basis data karena secara otomatis
dikerjakan oleh sistem. Sebaliknya, sistem pasif tidak konsisten terhadap
perubahan basis data yang dilakukan oleh pemakai.
Keuntungan Perangkat Lunak Basis Data
Keuntungan mengelola dokumen dengan
perangkat lunak basis data, yaitu:
- Integrasi
Dengan perangkat lunak basis data,
data tidak disimpan di dokumen yang berbeda. Istilahnya, terintegrasi.
Sehingga, alamat anda hanya perlu dicatat satu kali, dan semua kantor
administrasi bisa mengakses informasi yang sama.
- Integritas Data Meningkat
Integritas data berarti data itu
akurat, konsisten, dan terbaru. Dalam perangkat lunak basis data, berkurangnya
pengulangan data berarti meningkatkan kesempatan integritas data karena semua
perubahan hanya dilakukan di satu tempat. Selain itu, banyak perangkat lunak
basis data menyediakan sistem cek bawaan yang membantu memastikan akurasi data
yang dimasukkan. Ungkapan "garbage in, garbage out" (disingkat GIGO)
menunjukkan bahwa sebuah basis data dengan data yang tidak benar tidak akan
bisa menghasilkan informasi yang benar.
- Keamanan Data Meningkat
Meskipun berbagai departemen bisa
berbagi pakai data, namun akses ke informasi bisa dibatasi hanya untuk pengguna
tertentu. Hanya dengan menggunakan password maka informasi finansial, medis,
dan nilai mahasiswa dalam basis data sebuah universitas tersedia hanya bagi
mereka yang memiliki hak untuk mengetahuinya.
- Kemudahan Memelihara Data
Perangkat lunak basis data
menawarkan prosedur standar untuk menambahkan, mengedit, dan menghapus rekaman,
juga untuk memvalidasi pemeriksaan untuk memastikan bahwa data yang tepat sudah
dimasukkan dengan benar dan lengkap ke dalam masing-masing jenis field.
Pelayanan backup data membantu memastikan tersedianya data jika terjadi
kegagalan sistem primer.
BAB III
KESIMPULAN
Basis data (database) adalah kumpulan
dari berbagai data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data
tersimpan di perangkat keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak. Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur
dan batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis
dalam menyediakan informasi pada para pengguna atau user.
•
Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data kedalam media penyimpanan
data dan diatur dengan menggunakan perangkat Sistem Manajemen Basis Data (Database
Management System DBMS). Manipulasi basis data meliputi pembuatan
pernyataan (query) untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan
pembaharuan atau penggantian (update) data, serta pembuatan report
data.
Tujuan
utama DBMS adalah untuk menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi
sistem menyembunyikan informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat,
tetapi data tetap dapat diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang
digunakan adalah bagaimana merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap
dapat digunakan oleh pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas
struktur data. Basis data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah
bila tidak menggunakan data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data,
hubungan antar data tidak jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi
tujuan dari pengaturan data dengan menggunakan basis data adalah :
- Menyediakan penyimpanan data untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data, sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data yang ditangani.
- Pengendalian data untuk setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Daftar Pustaka
Connoly, Thomas; Begg, Carolyn;
Strachan, Anne; Database Systems : A Practical Approach to Design,
Implementation and Management, 3rd edition, Addison Wesley, 2001.
Korth, H.; Database System
Concept, 4th edition, Mc Graw Hill, New York, 1991.
http://fardian.mhs.uksw.edu/2013/01/pengertian-sistem-basis-data-database.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_lunak_basis_data
No comments:
Post a Comment