jam

Saturday 8 December 2012

Si Manis Tebu




Sakharosa merupakan komponen tebu yang akan dibuat menjadi gula, sehingga senyawa inilah yang akan diambil sebanyak-banyaknya dari tebu untuk dipisahkan dari bagian-bagian lain dan dikristalkan menjadi gula.
Sakharosa adalah karbohidrat yang mempunyai rumus molekul C12H22O11, disakharida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
Sifat-sifat fisik sakharosa :
Rumus molekul C12H22O11
Bentuk Kristal dan tak berwarna
Type Mudah laru
t dalam air dan tidak larut dalam eter.
Berat jenis 1,6
Titik lebur 185°C
Dalam suasana asam mudah terhidrolisa menjadi gula reduksi, peristiwa ini disebut inverse.
Reaksi :
C12H22O11 + H2O —- C6H12O6 + C6H12O
Optis aktif (memutar bidang polarisasi kekanan)

  • ·         Gula Tebu masuk ke dalam teori apa sihh ?

Teori Dalton
Menjelaskan bahwa Atom merupakan partikel terkecil penyusun zat. Dalam atom terdapat suatu zat murni tidak dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil, dua atom atau lebih dapat bergabung menjadi senyawa dengan perbandingan tertentu.

Analisis Tebu dari gula dalam teori Dalton
            Menurut saya, setelah tebu diolah menjadi gula. Berdasarkan reaksi pembentukannya Gula termasuk karbohidrat yang merupakan senyawanya mengandung unsur karbon, hydrogen, dan oksigen.
Ada beberapa jenis – jenis karbohidrat yaitu : monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Gula masuk ke dalam jenis karbon monosakarida karena gula yang paling sederhana karena tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi gula yang lebih kecil dan tersusun atas dua molekul monosakarida yaitu D- glukosa dan D- fruktosa.

  • ·         Sistem periodik panjang pada  pembuatan gula tebu.
Julius Thompson menyempurnakan system periodic Mendeleev yang dikenal dengan system periodik bentuk panjang. Pada sistem ini, sifat-sifat unsur bukan lagi dilihat dari massa atomnya, tetapi dilihat dari fungsi periodik nomor atomnya.

Reaksi :
C12H22O11 + H2O —- C6H12O6 + C6H12O

Dalam reaksi asam di atas terdapat tiga konfigurasi elektron yaitu 1H, 6C, 8O.

1H        : 1s1
Termasuk golongan IA, periode 1.
6C        : 1s2, 2s2, 2p2.
Termasuk golongan IVA, periode 2.
8O        : 1s2, 2s2, 2p4.
Termasuk golongan VIA, periode 2.


  • ·         Adakah sifat periodik unsur pada gula tebu ?
Tentu saja dalam proses pembuatan gula dari tebu terdapat sifat periodik  unsur. Karena, kita dapat lihat dari konfigurasi elektron yang tertera di atas sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa gula tebu terdapat jari-jari atom, Afinitas elektron, dan keelektronegatifan.
Sifat-sifat sistem periodik unsur adalah sifat yang berhubungan dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat ini berubah secara berurutan sesuai dengan kenaikan nomor atom.
a.       Jari-jari atom
H2 Molekul diatomik yang merupakan jari-jari atom hidrogen yang diperoleh dengan membagi dua jarak antara pusat dua atom dalam H2. Jarak antara pusat dua atom hidrogen adalah 0,74. Jadi, jari-jari atom hidrogen adalah 0,37 . Jari-jari atom yang diperoleh tersebut disebut jari-jari kavalen.
b.      Afinitas Elektron
Afinitas Elektron adalah perubahan energi yang terjadi bila reaksi atom atau ion memperoleh elektron membentuk ion negative dalam keadaan gas. Besarnya afinitas elektron adalah pengukuran bagaimana kuatnya inti atom menarik elektron.
Dalam satu golongan dari atas kebawah harga afinitas elektron cenderung makin kecil. Karena, hidrogen menduduki tingkat paling atas jadi H memiliki harga paling tinggi yaitu 73(kj/mol). Sementara dalam satu periode dari kiri kekanan sampai golongan VIIA afinitas elektron cenderung makin besar. Harga afinitas elektron C = 122 (kj/mol) < O = 141 (kj/mol).
Untuk membuktikannya bisa dilihat pada tabel di bawah ini :

Periode
Golongan
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
VIIIA
1
H   73






He <0
2
Li   60
Be <0
B   27
C 122
N 0<
O 141
F 328
Ne <0
c.       Keelektronegatifan
Keelektronegatifan ialah kemampuan atom suatu unsure untuk menarik elektron dalam molekul suatu senyawa.
Dalam satu golongan dari atas kebawah jari-jari atom makin besar, sehingga harga keelektronegatifan berkurang. Sementara itu dalam satu periode dari kiri kekanan jari-jari atom makin kecil, sehingga harga keelektronegatifan unsur makin besar.
Harga keelktronegatifan bebrapa unsure terlihat pada tabel dibawah ini :

Periode
Golongan
IA
IIA
IIIA
IVA
VA
VIA
VIIA
1
H 2,20






2
Li 0,98
Be 1,57
B 2,04
C 2,55
N 3,04
O 3,44
F 3,98


  • ·         Macam reaksi yang terdapat pada Gula Tebu
Pada gula tebu menggunakan reaksi penguraian , untuk mengetahui gula tebu menggunakan reaksi penguraian kita dapat melihatnya dalam pembuatannya dibawah ini:

 

Proses Pembuatan gula

Pembuatan gula dari tebu adalah proses pemisahan sakharosa yang terdapat dalam batang tebu dari zat-sat lain seperti air, zat organic, sabut. Pemisahan dilakukan secara bertingkat dengan jalan tebu digiling dalam beberapa mesin penggiling sehingga diperoleh cairan yang disebut nira.
Nira yang diperoleh dari mesin penggiling dibersihkan dari zat-zat bukan gula dengan pemanasan dan penambahan zat kimia. Sedangkan ampas digunakan bahan ketel uap.
1.Penguraian Nira
Pelaksanaan pe
nguraian dalam pembuatan gula dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
a. Proses Karbonat
Sebagai bahan pembantu untuk penguraian nira adalah susu kapur dan gas CO2. Pemberian susu kapur berlebihan kemudian ditambah gas CO2 yang berguna untuk menetralkan kelebihan susu sehingga kotoran-kotoran yang terdapat dalam nira akan diikat.
Reaksi :
Ca (OH)2 — CaCO3 + H2O
Karena terbentuknya endapan CaCO3 banyak maka endapan dapat dengan mudah dipisahkan. (E. Hugot, 1960)
2.Penguapan
Nira yang telah mengalami proses pe
nguraian masih mengandung air, air ini harus dipisahkan dengan menggunakan alat penguap. Penguapan adalah proses menghilangkan zat pelarut dari dalam larutan dengan menggunakan panas. Zat pelarut dalam proses penguapan nira adalah air. Bila nira dipanaskan terjadi penguapan molekul air. Akibat penguapan, nira akan menjadi kental. Sumber panas yang digunakan adalah uap panas. Pada pemakaian uap panas terjadilah peristiwa pengembunan. Sistem penguapan yang dipakai perusahaan gula adalah penguapan efek banyak. (Soejardi, 1975)
3.Pengkristalan

Proses pengkristalan adalah salah satu langkah dalam rangkaian proses di pabrik gula dimana akan dikerjakan pengkristalan gula dari larutan yang mengandung gula. Dalam larutan encer jarak antara molekul satu dengan yang lain masih cukup besar. Pada proses penguapan jarak antara masing-masing molekul dalam larutan tersebut saling mendekat. Apabila jaraknya sudah cukup dekat masing-masing molekul dapat saling tarik menarik. Apabila pada saat itu disekitarnya terdapat sakharosa yang melarut dan molekul sakharosa yang menempel, keadaan ini disebut sebagai larutan jenuh.
Pada tahap selanjutnya, bila kepekatan naik maka molekul-molekul dalam larutan akan dapat saling bergabung dan membentuk rantai-rantai molekul sakharosa. Sedangkan pada pemekatan lebih tinggi maka rantai-rantai sakharosa tersebut akan dapat saling bergabung pula dan membentuk suatu kerangka atau pola Kristal sakharosa.

4.Pengeringan

Gula yang keluar dari alat pemutar ditampung dalam alat getar (talang goyang). Talang goyang ini selain berfungsi sebagai alat pengengkut, juga sebagai alat pengering gula. Pengeringan ini menggunakan udara yang dihembuskan dari bawah, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kadar air dalam gula. Setelah pengeringan gula dimasukkan dalam karung dan disimpan digudang.

No comments:

Post a Comment