jam

Monday 15 October 2012

cerita mitos batu keramat



-->
BATU KERAMAT

                Di Daerah Yapen Timur, tepatnya didaerah Wawuti Revui, terdapat sebuah gunung bernama Kamboi Rama. Masyarakat berkumpul dan berpesta di gunung itu. Di guung itu juga tinggal seorang raja tanah atau dewa bernama Iriwonawai. Dewa  itu memiliki sebuah tifa atau gendang yang diberi nama sokirei atau soworoi. Jika gendang itu berbunyi, orang – orang akan berdatangan dan berkumpul karena pada kesempatan itulah mereka dapat melihat gendang itu. Akan tetapi, yang dapat melihat gendang hanya orang – orang tua yang mempunya kekuatan gaib.
                Dewa Iriwonawai mempunyai sebuah desa yang banyak ditumbuhi tanaman sagu, yaitu desa Aroembi. Sagu merupakan makanan pokok penduduk daerah Wawuti Revui. Akan tetapi, sagu itu lama – kelamaan berkurang. Dewa marah. Kemudian, tanaman sagu itu dipindah. Penduduk desa Kamboi Rama ketakutan, mereka pindah ke daerah pantai. Di sana mereka mendirikan daerah baru yang diberi nama Randuayaivi. Setelah itu, di Kamboi Rama hanya tinggal Iriwonawai dan sepasang suami istri bernama Irimiami dan Isoray.
                Pada suatu pagi, Isoray duduk di atas batu untuk berjemur diri. Beberapa saat kemudian, batu yang didudukinya itu mengeluarkan gumpalan awan panas sehingga dia tidak tahan duduk di batu itu. Kemudian, Irimiami menduduki batu itu. Ternyata, apa yang dirasakan Irimiami sama dengan yang dirasakan Isoray. Setelah itu, Irimiami mengambil daging rusa dan diletakkannya di atas batu itu. Tidak lama kemudian, daging rusa itu diangkat dan dimakan. Ternyata daging rusa itu terasa lebih enak. Sejak itu, Irimiami dan Isoray selalu meletakkan makanan diatas batu itu.
                Pada suatu hari, Irimiami dan Isoray menggosik buluh bamboo dibatu itu. Tidak lama kemudian buluh bambu putus  dan gosokkan buluh bamboo mengeluarkan percikan api, Irimiami dan Isoray heran. Kemudian, mereka mulai mengadakan percobaan di atas batu itu.
                Keesokkan harinya, mereka mengumpulkan rumput dan daun kering. Rumput dan daun kering itu mengeluarkan gumpalan awan seperti pernah mereka lihat. Irimiami dan Isoray pun menamakan batu itu BATU KERAMAT. Mereka mulai memuja batu itu.
                Pada siang hari, ketika matahari memancarkan sinarnya, Irimiami dan Isoray mencoba meletakkan rumput, daun, dan ranting bamboo di atas batu keramat. Mereka menunggu apa yang akan terjadi. Ternyata, keluarlah awan merahyang sangat panas. Mereka ketakutan dan memohon kepada dewa Irimonawai agar memadamkan awan merah itu. Permohonan mereka terkabul dan awan merah padam.
                Hari berikutnya, mereka mengumpulkan rumput, daun, dan kayu lebih banyak. Benda – benda itu mereka letakkan di atas batu keramat. Asap tebal mengepul di puncak Gunung Kamboi Rama selama senam hari. Gendang pun berbunyi. Masyarakat berkumpul ingin menyaksikan gendang soworoi.
                Irimiami dan Isoray sangat ketakutan. Tidak henti –hentinya mereka memohon agar kepulan asap tebal itu menghilang. Dewa Iriwonawai mengabulkan permintaan Irimiami dan Isoray. Setelah awan menipis, penduduk kampung Randuayaivi ingin melihat lebih dekat. Ternyata perbuatan itu tidak dilakukan Dewa Iriwonawai, tetapi dilakukan Irimiami dan Isoray.
                Irimiami dan Isoray menyambut  baik kedatangan penduduk kampung Randuayaivi . mereka pun menceritakan peristiwa itu dan asal mula ditemukan batu keramat. Penduduk tercengang mendengar cerita mereka. Apalagi setelah mereka mencicipi makanan yang dipanaskan di atas batu keramat. Oleh karena itu, Irimiami dan Isoray ingin supaya diadakkan pesta dat.
                Keesokan harinya, pesta adat dimulai. Penduduk kampung Randuayivi  berkumpul membawa perbekalan, seperti sagu, keladi, daging, dan makanan lainnya. Mereka berkumpul mengelilingi batu keramat sambil meletakkan rumput  di atas batu itu. Tidak lama kemudian, keadaan sekisekitar tar Gunung Kamboi Rama menjadi sangat cerah dengan sinar api yang keluar dari batu keramat.
                Inilah cerita masyarakat Irian Jaya yang sampai sekarang mengeramatkan batu api penemuan Irimiami dan Isoray. Mereka juga percaya bahwa Irimiami dan Isoray adalah orang pertama yang menemukan api. Setahun sekali dialkukan upacara pemujaan terhadap batu keramat itu.